SMA Negeri 3 Salatiga Gelar Workshop Identifikasi Gaya Belajar Siswa

SMA Negeri 3 Salatiga terus menunjukkan keseriusannya dalam memajukan mutu pembelajaran. Pada Jumat (14/10/2022) mengadakan "Workshop Identifikasi Gaya Belajar Siswa untuk Merancang Pembelajaran dan Asesmen Diferensisasi"

Kegiatan ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga Jalan Kartini Nomor 34 RT 01 RW IV Dusun Salatiga Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 50711, dihadiri oleh Bapak Ibu guru dengan Fasilitator Program Sekolah Penggerak yakni, Ibu Mega Novita, S.Si., M.Si., M.Sc.Nat., Ph.D. didampingi oleh bidang Kurikulum SMA Negeri 3 Salatiga.

Kepala SMA Negeri 3 Salatiga Drs. H. Suyitno, M.Pd. dalam sambutan pengarahannya menyampaikan bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, begitu pula cara mereka memahami setiap pelajaran juga berbeda.

"WS ini bertujuan agar bapak ibu guru mampu melakukan pendampingan belajar terdiferensiasi yang tepat dan diharapkan dapat meningkatkan potensi belajar siswa. Sehingga potensi yang berkembang siswa adalah memang bakat alami sesuai gaya belajar siswa itu sendiri," pesan Suyitno.

Dalam kegiatan ini, Fasilitator memulai workshop dengan mengajukan pertanyaan pemantik yang mengajak Bapak Ibu guru SMA Negeri 3 Salatiga untuk memahami tentang pentingnya gaya belajar dan pembelajaran berdiferensiasi.

"Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pembelajaran untuk mendukung SEMUA murid di kelas kelas kita," terang Mega.

Mengapa kita melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi? Karena belajar harus memiliki tujuan pembelajaran yang jelas yang merespon kebutuhan belajar siswa. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" untuk belajar sekaligus memanajenya sehingga berjalan efektif. Didalam lingkungan belajar yang efektif ini akan memudahkan guru dalam melaksanakan asesmen berkelanjutan.

"Perlu diingat bahwa siswa datang ke kelas untuk belajar berbekal kesiapan, minat belajar yang berbeda dengan gaya belajar yang berbeda," tandas Mega.

Mega yang juga alumni SMA Negeri 3 Salatiga ini menjelaskan bahwa cara mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dapat ditempuh dengan mengamati perilaku siswa, identifikasi pengetahuan awal, merefleksi praktik pembelajaran, berbicara dengan guru sebelumnya, membaca rapor siswa dari kelas sebelumnya dan dengan asesmen formatif serta diagnostik.

Ada tiga macam gaya belajar siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang disampaikan oleh fasilitator, yang pertama Visual (melihat). Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki ciri seperti suka mencoret-coret dengan sembarang saat bicara, memperagakan gerakan saat bercerita, memperhatikan dan mengamati benda, hewan dsb.

Gaya belajar kedua adalah Auditori (mendengar). Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki ciri seperti senang membaca dengan keras dan mendengarkan, sulit menulis namun hebat bercerita, mudah terganggu dengan keributan. Gaya belajar terakhir adalah Kinestetik (Merasa). Untuk Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik ini biasanya selalu menunjuk tulisan ketika membaca, belajar sambil berjalan dan bergerak, dan ketika belajar suka menyentuh, bersandar, atau berdiri berdekatan dengan orang-orang.

Ibu Mega yang kesehariannya adalah Kepala Pusat Sains dan Teknologi LPPM Universitas PGRI Semarang mengingatkan peserta Workshop bahwa dalam diri seorang siswa terdapat kemungkinan untuk memiliki lebih dari satu gaya belajar diatas.

"Maka penerapan pembelajaran terdiferensiasi yang konsisten dari Bapak Ibu guru SMA Negri 3 Salatiga, sangat penting agar dapat terus memfasilitasi perkembangan gaya belajar anak secara signifikan," pesan ibu Mega.

Pada akhir kegiatan itu peserta workshop memaparkan rencana pembelajaran terdiferensiasi (rancangan sendiri) untuk direfleksikan.


Materi Workshop Identifikasi Gaya Belajar Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi https://s.id/1l30S

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar