Siswa Kelas X Mengikuti Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter

Seluruh siswa kelas X mengikuti pelatihan penguatan pendidikan karakter (PPPK) pada Jumat, 11 November 2022. Kegiatan yang merupakan kolaborasi dari bidang kesiswaan, kurikulum, BK, dan UKS ini dibuka secara langsung oleh Kepala SMA Negeri 3 Salatiga Drs. Suyitno, M.Pd.

Dalam sambutannya, Drs. Suyitno berharap, dengan mengikuti kegiatan PPPK ini siswa dapat menjadi baik karakternya, peduli terhadap kesehatan, tanggap terhadap kedaruratan sehingga dapat membawa kemajuan bagi sekolah seperti branding SMA 3 yaitu hebat bersama.

Kegiatan PPPK ini dilaksanakan secara indoor dan outdoor. Pemberian materi atau teori dilaksanakan di Aula Smantisa. Sedangkan praktik kedaruratan di lapangan utama.

Narasumber yang dihadirkan untuk memberikan materi dan pelatihan ini berasal dari dua instansi, yaitu Dinas Kesehatan Kota dan Satuan Damkar Kota Salatiga.

Pada sesi pertama, dr. Wawan dari DKK menjelaskan pentingnya usaha pencegahan dan deteksi dini penyakit menular. Selain itu, dipaparkan pula masalah kesehatan reproduksi remaja dan usaha kesehatan sekolah.

Satdamkar yang mendapat giliran sesi kedua benar-benar berhasil menarik antusiasme para siswa yang didampingi pembimbing akademik tiap kelas Hal ini tampak saat usai pemberian materi kedaruratan di aula kemudian dipraktikkannya di lapangan. Bahkan Kepala Sekolah pun tampak memantau secara langsung praktik lapangan ini.

Praktik kedaruratan yang dilaksanakan ada dua, yaitu menghadapi ular dan memadamkan api. Saat menghadapi ular, instruktur dari satdamkar memberikan kata kunci agar peserta ingat kata STOP.

"Stop. S-nya adalah silence, diam, tenang, jangan panik. T berarti thinking, berpikir. Ularnya berbahaya atau tidak? O-nya obsevation. Amati kondisi di sekitarmu. Apakah misalnya ada jurang di belakangmu. Dan P-nya adalah prepare. Gunakan alat atau barang di sekitar untuk mengamankan ular," paparnya.

Instruktur itu berpesan, kalaupun masyarakat tidak berani menghadapi binatang melata itu, satuannya siap membantu. Para peserta pun antusias saat disuruh berhadapan dan memegang ular yang diletakkan dalam dua bok plastik.

Saat praktik pemadaman api, suasana tambah seru. Peserta berebutan untuk praktik memadamkan api secara tradisional (dengan karung goni yang dibasahi), praktik memadamkan api dari tabung gas, memadamkan dengan apar (alat pemadam api ringan), sampai menggunakan selang semprot dari mobil pemadam kebakaran.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung sukses dan usai menjelang salat Jumat.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar