Dalam pembinaan dan pengarahan pada Senin pagi di Ruang Guru (9/1), Kepala SMA Negeri 3 Salatiga Drs. Suyitno, M.Pd. mengemukakan bahwa pemberian nilai, khususnya di kelas X, masih banyak yang rendah. Karena itu, guru harus hati-hati dalam mengolah nilai.
Ditegaskannya, meski sekolah sudah menetapkan KKM, tapi di kelas guru dapat membuat kesepakatan dengan siswanya berapa nilai KKM yang harus diraih agar punya peluang dalam memilih jurusan di perguruan tinggi dengan jalur tanpa tes.
Oleh sebab itu, dalam pemberian nilai, guru harus menyingkirkan egoismenya. Ini penting diperhatikan untuk mengantisipasi perubahan masa depan dalam dunia kerja.
"Perlu disingkirkan egoisme dalam pemberian nilai karena untuk mengantisipasi perubahan masa depan dalam dunia kerja," tegasnya.
Selain itu dipesankan agar sebagai pengajar sekaligus pendidik, guru juga harus memerhatikan perilaku siswa di kelasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya di kelas, Kepala Sekolah berpesan kepada guru pengajar agar menggunakan buku wajib yang sudah disediakan oleh pemerintah.
"Guru juga harus menggunakan buku wajib yang sudah disediakan oleh pemerintah dalam proses belajar mengajar, bukan hanya buku pendamping yang digunakan."
Dalam pembinaan yang dihadiri seluruh guru dan karyawan ini, Drs. Suyitno menegaskan agar para guru yang terjadwal mengajar di kelas khus olahraga (KKO) untuk tetap mengajar di kelas berapa pun jumlah siswanya.
"Jangan sampai sisa siswa yang ada, misalnya tinggal empat anak itu, tidak terlayani," katanya.
Sementara bagi siswa KKO yang tidak bisa mengikuti pembelajaran, materi atau tugas dapat diberikan melalui daring.
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah juga berpesan kepada guru untuk berhati-hati ketika membuang kertas atau berkas utuh yang berkop dan berstempel SMA 3. Jika akan . dimusnahkannya, katanya, sekolah sudah menyediakan penghancur kertas di Tata Usaha meski kapasitasnya masih kecil.
Sedangkan untuk masalah presensi, Kepala Sekolah wanti-wanti kepada guru ASN di lembaganya untuk tetap melakukan presensi Sinaga dengan koordinat SMA 3.
Sebelum mengakhiri pembinaan pagi itu, Drs. Suyitno berpesan kepada para guru untuk menyelesaikan pelatihan mandiri pada platform merdeka mengajar (PMM) dan merampungkan e-kinerja.
"Ke depan, untuk urusan administrasi akan didelegasikan ke cabang dinas, tidak perlu lagi ke Dinas Provinsi," pungkasnya.
0 Komentar