Apel Halal bi Halal SMA Negeri 3 Salatiga

Mengawali hari pertama masuk sekolah setelah libur bersama hari raya Idul Fitri 2023, SMA Negeri 3 Salatiga mengadakan apel halal bi halal di lapangan upacara pada Rabu pagi, 26 April. Apel ini diikuti seluruh siswa kelas X dan XI, guru dan karyawan, serta mahasiswa praktikan. Sebagai informasi, kelas XII sudah selesai masa pembelajaran sehingga tidak ikut dalam kegiatan ini.

Apel halal bi halal diawali dengan sambutan ketua OSIS Syah Rifad. Mewakili teman-temannya, Syah Rifad (XI MIPA 1) menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak/Ibu guru dan karyawan SMA 3 Salatiga.

Permohonan maaf dari para siswa ditanggapi secara langsung oleh Kepala Sekolah Drs. Suyitno, M.Pd. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah mengingatkan bahwa hari pertama masuk sekolah ini berarti pembelajaran sudah kembali seperti semula seperti sebelum puasa dan libur hari raya.

Disampaikan oleh Kepala Sekolah bahwa dalam kegiatan halal bi halal ini, Drs. Suyitno selaku pribadi dan kedinasan juga mohon maaf kepada seluruh warga sekolah. Ditambahkannya, setelah kita memohon ampun atau memohon maaf kepada Tuhan juga perlu memohon maaf kepada sesama manusia, apapun agamanya.

"Selama ini kita bergaul dengan teman, dengan Bapak/Ibu guru, dengan karyawan SMA 3 Salatiga, tentu ada hal, tentu ada sesuatu, tentu ada perilaku yang barangkali tidak menyenangkan bagi orang lain. Oleh sebab itu, di pagi hari ini kita akan melakukan kegiatan untuk saling meminta maaf dan memaafkan," katanya.

Adapun hikmah halal bi halal disampaikan oleh guru PAI Sugeng Riyanto, M.Pd.I. Dalam paparannya, Pak Sugeng, begitu biasa disapa, menyampaikan bahwa kegiatan halal bi halal kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara perlu memerhatikan 3 hal, yakni ukhuwah islamiah, ukhuwah Basyariah (sesama manusia), dan ukhuwah wathaniah.

"Yang kedua ukhuwah basyariyah, yaitu menjaga persatuan sesama manusia, dengan orang-orang di sekeliling kita tanpa memandang perbedaan agama, suku, dan ras," paparnya.

Sementara saat menjelaskan ukhuwah wathaniah (tanah air), Pak Sugeng yang juga ketua Takmir masjid An Nur SMA Negeri 3 Salatiga itu merasa prihatin lantaran saat ini ditengarai masyarakat sudah banyak yang melupakan lagu-lagu wajib yang sejatinya diciptakan untuk menggelorakan semangat berkorban dan cinta tanah air.


Di akhir sambutannya, Pak Sugeng mengimbau kepada seluruh siswa untuk berperilaku bijak dalam menggunakan sosial media dan menggunakannya secara positif.

Di akhir apel, dilanjutkan dengan kegiatan musafahah ( bersalam-salaman) oleh siswa terhadap guru dan karyawan sebagai simbol saling memohon dan memberi maaf.



Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar