Greenhouse SMA Negeri 3 Salatiga, Tempat Perawatan dan Budidaya Tanaman

SMA Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu sekolah konservasi alam di Salatiga. Hal ini ditandai dengan banyaknya vegetasi yang tumbuh di sana. Mulai tanaman keras, tanaman buah-buahan, hingga tanaman hias. Vegetasi ini tentu saja mampu mengundang aneka burung untuk bertempat tinggal dengan nyaman di lingkungan SMA 3. 

Guna melindungi satwa jenis unggas ini, sekolah memasang larangan untuk memikat atau berburu burung di lingkungan SMA 3 Salatiga. Bahkan sudah beberapa kali dilakukan gerakan pelepasliaran burung yang dilakukan berbarengan dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru.

Kondisi lingkungan yang asri ditambah banyaknya bangunan lama peninggalan zaman Balanda, membuat SMA 3 Salatiga yang luasnya sekitar 5,3 hektare ini cocok menyandang sebagai sekolah adiwiyata. Sudah banyak kegiatan yang dilakukan guna menunjang predikat itu. Bahkan jauh sebelum ada sebutan sekolah adiwiyata, SMA 3 Salatiga sudah memulainya.  

Salah satu lokal yang dibangun untuk merawat dan membudidayakan vegetasi yang dimiliki adalah greenhouse. Greenhouse ini sudah berdiri sejak belasan tahun yang lalu dan terletak di depan laboratorium biologi. Dengan luas bangunan 10 m X 5 m, bangunan yang didominasi cat warna hijau ini mampu memuat berbagai tanaman hias. 

Saat ini, greenhouse SMA 3 Salatiga memang masih didominasi tanaman hias. Tanaman-tanaman ini ditempatkan di sini sesuai fungsi greenhouse, yaitu sebagai tempat untuk melindungi tanaman lunak (sprout) maupun tanaman yang tidak tahan terhadap suaca dingin dan panas yang ekstrem. 

Namun begitu, team adiwiyata sudah memulai merintis dengan menyemai bibit tanaman sawi, kangkung, dan pakcoy. Bibit kangkong dan pakcoy sudah terlihat ditanam dengan media hidroponik paralon yang terletak persis di samping pintu masuk greenhouse. Dengan demikian, ke depan greenhouse ini bisa juga diisi berbagai jenis tanaman sayuran. Tergantung bagaimana tingkat keberhasilan penyemaian tanaman sayuran itu dan perawatannya. 

Karena itulah, guna menjaga tanaman di greenhouse maupun hidroponik ini tetap terawat dengan baik, team adiwiyata sudah membuat jadwal piket. Jadwal dibagi selama sebulan dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 -5 orang guru dan karyawan. Dengan demikian, tiap guru atau karyawan akan memperoleh jatah piket sekali di greenhouse dan sekali di hidroponik dalam sebulan. 

Lantas, apa saja tugas mereka? Tugasnya  tentu saja merawat tanaman, seperti membersihkan greenhouse, menyiangi tanaman, menambahkan media tanah atau pupuk, dan menyiram tanaman. Dalam menyiram ini ada dua cara, yaitu menyiram langsung dan menggunakan sprayer. Untuk menyiram dengan sprayer maka petugas piket harus mencampurnya dengan pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair yang digunakan pun merupakan hasil karya para anggota ekstrakurikuler kepecintaalaman (Jaga Bumi). Pupuk cair ini diolah dengan memanfaatkan limbah organik yang melimpah di SMA 3 Salatiga.

Kelompok piket juga bertugas memastikan bahwa tanaman yang ada tidak rusak. Jika menemukan tanaman yang rusak, maka harus segera bertindak. Tanaman dibongkar kemudian ditanam kembali dengan media yang sudah disediakan oleh team adiwiyata.

Guna memastikan kelancaran tugasnya, team adiwiyata sekolah juga sudah mengupayakan untuk memiliki ruang sekretariat tersendiri. Ruangan ini diapit oleh laboratorium biologi dan laboratorium kimia. 

Itulah salah satu upaya SMA 3 Salatiga dalam menjaga predikatnya sebagai sekolah adiwiyata dengan memanfaatkan greenhouse.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar