Pekan ini bisa dikatakan sebagai pekan apresiasi seni dan sastra bagi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Salatiga. Bagaimana tidak Ada dua kegiatan bersamaan yang melibatkan mereka di akhir pembelajaran sebelum menempuh tes akhir tahun (PSAT). Pentas drama dan pentas musik.
Selama lima hari terhitung mulai 27 Mei, para siswa menyelenggarakan pentas drama untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris yang diampu Ndaru Dian Pratiwi, S.Pd. dan Yunita Paulina Pita, S.Pd.
Para siswa ini dibagi ke dalam beberapa kelompok. Mereka harus unjuk kebolehan bermain drama sesuai jadwal yang sudah disusun guru bidang studi di Ruang Edutainment. Tentu saja mereka harus membawakannya dengan Bahasa Inggris kendatipun narasi dan dialog-dialognya sudah mereka rekam sebelumnya.
Cerita-cerita yang ditampilkan pun beragam, namum harus menggali cerita-cerita rakyat yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Misalnya, cerita Jaka Tarub, Roro Jonggrang, Ken Dedes, dan lain-lain. Tiap kelompok harus menyiapkan propertinya sendiri guna mendukung akting mereka di atas panggung.
Para siswa ini berlatih di sela-sela kesibukannya belajar. Mereka berlatih di kelasnya atau ruang-ruang lainnya yang kosong. Kebetulan kelas XII sudah selesai sehingga mereka dapat menggunakan ruang kelas XII secara leluasa untuk berlatih. Sebelum benar-benar pentas, mereka biasanya akan melakukan geladi di Ruang Edutainment.
“Kelompok kami berlatih selama dua minggu,” tutur seorang siswi ketika ditemui di sela-sela melakukan geladi bersih. Hal senada diungkapkan siswa lainnya yang sedang menunggu giliran masuk ke dalam pentas.
Lain di Edutainment, lain di Aula Smantisa. Di Aula, selama dua hari yaitu 29-30 Mei, berlangsung pentas musik untuk kelas XI yang diampu Van Afian Nugroho, S.Pd. Tiap kelas harus menyelenggarakan pentas nyanyi layaknya pementasan di atas panggung, lengkap dengan MC-nya. Mereka tampil menyanyi solo, duo, atau grup. Mereka membawakan lagu-lagu pop Indonesia atau asing dengan konsep karaoke.
“Untuk saat ini saya tidak mementingkan mutu vokalnya, tapi saya lihat bagaimana mereka bisa menguasai panggung. Keluar-masuknya panggung itu bagaimana. Nah, besok di kelas XII mereka baru benar-benar pentasnya,” kata Van Afian yang tengah menunggui anak didiknya pentas.
0 Komentar