Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan

Memasuki semester genap Tahun 2025, SMA Negeri 3 Salatiga kembali menyelenggarakan proses penting yang menjadi titik awal penentuan arah masa depan akademik siswa: pemilihan mata pelajaran pilihan Fase F untuk kelas XI Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan ini bukan sekadar pengisian formulir, tetapi menjadi refleksi mendalam bagi setiap siswa untuk memahami minat, bakat, serta cita-cita yang ingin diraih.

Seluruh siswa kelas X diminta untuk mengisi formulir pemilihan berdasarkan aspirasi profesi, kekuatan akademik, dan ketertarikan pribadi. Data dari formulir ini kemudian menjadi dasar dalam merancang pembelajaran Fase F, pembentukan kelas tematik, dan penugasan guru mapel berdasarkan minat dominan. Landasan hukum kegiatan ini mengacu pada Kepmendikbudristek No. 262/M/2022 tentang pedoman Kurikulum Merdeka, Permendikbudristek No. 48 Tahun 2022 mengenai penerimaan mahasiswa baru, serta Kepmendikbudristek No. 345/M/2022 tentang mata pelajaran pendukung SNBP. Regulasi ini menegaskan bahwa setiap siswa memiliki hak untuk memilih mapel sesuai jalur pendidikan dan karier yang diinginkan.

Dari hasil pemetaan terhadap 345 siswa, Bahasa Inggris Tingkat Lanjut menjadi mapel paling banyak diminati, dipilih oleh 183 siswa atau 53 persen. Ini menunjukkan adanya kesadaran kuat bahwa penguasaan bahasa asing menjadi bekal utama untuk bersaing di dunia global, terutama bagi mereka yang bermimpi kuliah di luar negeri atau bekerja di institusi internasional. Di rumpun sains, Kimia (178 siswa), Biologi (168 siswa), dan Matematika Lanjut (151 siswa) masih mendominasi. Minat tinggi pada rumpun ini memperlihatkan betapa kuatnya daya tarik profesi seperti dokter, peneliti, dan ilmuwan. Sementara itu, siswa yang lebih tertarik pada bidang sosial banyak memilih Ekonomi (129 siswa) dan Sosiologi (108 siswa), mencerminkan cita-cita menjadi ekonom, pengusaha, sosiolog, atau pegiat sosial.

Meskipun Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia Lanjut berada di urutan terbawah, namun tetap dipilih oleh sekitar 5 persen siswa. Ini membuktikan bahwa minat pada budaya, sastra, dan peluang beasiswa luar negeri seperti Monbukagakusho maupun IISMA masih relevan dan diminati. Lebih dari sekadar pemilihan mapel, formulir ini juga menggali harapan dan motivasi siswa melalui pertanyaan reflektif: Apa cita-citamu? Mengapa kamu memilihnya? Jawaban dari siswa menjadi cermin kedewasaan mereka dalam memetakan masa depan.

Sebagai contoh, Anindya Putri Aprilia menuliskan bahwa ia bercita-cita untuk masuk PTN atau sekolah kedinasan sesuai dengan minat dan bakatnya. Saat ini, ia sedang berupaya membangun prestasi di bidang non-akademik dan akan mulai fokus juga pada bidang akademik. Ia memilih Kimia, Fisika, Ekonomi, dan Bahasa Inggris Tingkat Lanjut sebagai mata pelajaran utama, serta Sosiologi, Bahasa Indonesia, Informatika, dan Biologi sebagai mapel cadangan. Pilihan ini tidak dibuat sembarangan; siswa terlebih dahulu mengikuti tes RAISEC untuk mengukur kecocokan minat dengan kecenderungan kepribadian dan profesi.

Kepala SMA Negeri 3 Salatiga, Drs. Supriyanto, M.Pd., menegaskan bahwa proses ini harus dimaknai sebagai awal dari perencanaan karier yang matang. Ia mendorong seluruh siswa untuk mengambil keputusan berdasarkan data, bukan desakan lingkungan. Sekolah telah menyediakan ruang eksplorasi yang luas, dan siswa diharapkan memanfaatkannya secara bijak untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.

Dengan semangat merancang masa depan secara sadar dan terarah, SMA Negeri 3 Salatiga mendorong setiap individu muda untuk percaya pada kemampuannya sendiri dan bertindak berdasarkan impian, bukan hanya kebiasaan. Karena sejatinya, setiap pilihan hari ini akan menentukan sejauh mana langkah mereka ke depan.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar