Salatiga, 12 Maret 2025 – Bulan Ramadan di SMA Negeri 3 Salatiga menjadi momentum penting bagi siswa untuk memperkuat nilai-nilai keislaman sekaligus membangun karakter yang berakhlak mulia. Berbagai kegiatan keagamaan dan sosial digelar sepanjang bulan suci ini, bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai spiritual, kebersamaan, dan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.
Guru PAI SMA Negeri 3 Salatiga, Muh. Sukron, S.Pd.I., M.Pd., menekankan bahwa Ramadan bukan hanya tentang ibadah ritual, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan pendidikan karakter bagi siswa.
“Kami ingin Ramadan ini menjadi wadah pembentukan akhlak dan penguatan keimanan, sekaligus menanamkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial dalam lingkungan sekolah,” ujarnya dalam sambutan kegiatan Ramadan pada Senin (10/3).
Tadarus Al-Qur’an dan Kajian Keislaman
Salah satu program unggulan dalam Semarak Ramadan 1446 H adalah tadarus Al-Qur’an, yang diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI. Dalam kegiatan ini, siswa ditargetkan untuk menyelesaikan satu hingga dua juz selama Ramadan, baik secara individu maupun kelompok. Selain itu, kajian keislaman digelar setiap hari setelah salat Zuhur berjamaah, dengan menghadirkan pemateri dari kalangan guru dan tokoh agama.
Pada Rabu (12/3), sesi kajian diisi oleh Sariyono, yang membahas tema "Etika Pergaulan dalam Islam". Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya menjaga interaksi sosial yang baik, menghindari ujaran kebencian, serta menerapkan sikap saling menghormati di lingkungan sekolah.
“Etika pergaulan yang baik adalah cerminan keimanan seseorang. Jika kita ingin menjadi pribadi yang disegani dan dihormati, maka kita harus menjaga lisan, tindakan, dan menghormati orang lain,” ujar Sariyono di hadapan siswa kelas XI.
Refleksi Ramadan dan Evaluasi Kegiatan
Dalam sesi refleksi yang digelar pada Jumat (14/3), panitia kegiatan Ramadan mencatat beberapa poin evaluasi. Salah satu temuan utama adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam kultum dan tadarus, terutama di beberapa kelas XI yang mengalami kehadiran rendah.
Menurut Muhlasin, S.Pd., koordinator kegiatan tadarus, beberapa faktor yang mempengaruhi keterlibatan siswa antara lain jadwal ekstrakurikuler yang berbenturan serta kurangnya motivasi dari dalam diri siswa.
“Sebagai langkah perbaikan, kami akan memperkenalkan metode tadarus kelompok bergilir dan memberikan apresiasi bagi kelas dengan partisipasi terbaik. Harapannya, siswa lebih termotivasi dan tidak sekadar menjalankan kewajiban, tetapi juga menikmati prosesnya,” jelas Muhlasin.
Secara keseluruhan, Semarak Ramadan 1446 H di SMA Negeri 3 Salatiga berjalan dengan lancar dan mendapatkan antusiasme tinggi dari siswa serta tenaga kependidikan. Dengan berbagai program yang telah dilaksanakan, diharapkan bulan suci ini menjadi titik balik bagi siswa dalam memperbaiki diri, memperkuat keimanan, serta membentuk karakter yang lebih religius dan peduli terhadap sesama.
0 Komentar