📍 Salatiga – SMA Negeri 3 Salatiga kembali menghadirkan kegiatan edukatif dalam rangkaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema "Bangunlah Jiwa dan Raganya" melalui pelaksanaan Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja, Selasa, 11 Juni 2025 pukul 11.00 WIB di Aula Edutainment Center.
Kegiatan ini merupakan bagian dari P5 yang tidak hanya fokus pada aktivitas fisik dan emosional, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya kesehatan reproduksi sejak dini. Seminar ini digelar atas inisiatif sekolah bekerja sama dengan UIN Salatiga dan Dinas P3APPKB Kota Salatiga.
Tujuan dan Tim Pelaksana
Seminar bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi secara holistik, termasuk aspek fisik, psikis, dan sosial. Bertindak sebagai panitia kegiatan adalah Ari Wibowo, S.Pd. dan Clara Shinta Eprilia, S.Pd.Kom., bersama para siswa-siswi Duta Kesehatan UKS SMA Negeri 3 Salatiga yang aktif mendampingi kegiatan dan peserta.
“Kesehatan reproduksi bukan hanya soal organ tubuh, tapi tentang bagaimana remaja bisa membuat keputusan yang sehat, menjaga batasan, dan membangun masa depan dengan tanggung jawab,” ujar Ari Wibowo saat membuka kegiatan.
Antusiasme Peserta dari SMA/SMK se-Salatiga
Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, yang terdiri dari siswa kelas X SMAN 3 Salatiga serta perwakilan dari berbagai SMA dan SMK se-Kota Salatiga. Para peserta tampak antusias mengikuti sesi demi sesi dengan penuh semangat.
Salah satu peserta dari SMKN Salatiga, menyampaikan kesannya, “Kegiatan ini membuat saya lebih paham tentang pentingnya mengenal tubuh sendiri dan menjaga diri dengan benar. Penyampaiannya ringan tapi sangat membuka pikiran.”
Materi Kuat dari Narasumber Ahli dan Duta GenRe
Narasumber utama seminar ini adalah Eva Kurniawati, S.Sos., perwakilan dari Dinas P3APPKB Kota Salatiga. Dalam paparannya, Eva menyampaikan isu-isu krusial terkait tantangan remaja dalam menjaga kesehatan reproduksi, termasuk risiko pernikahan dini, pentingnya pendidikan seksual yang sehat, dan bagaimana membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai.
“Remaja yang paham tentang tubuh dan batasannya akan lebih siap membuat keputusan penting dalam hidupnya, termasuk menunda pernikahan demi pendidikan dan masa depan yang lebih baik,” ujar Eva.
Seminar ini juga menghadirkan Duta GenRe Kota Salatiga 2025, yakni Juliana Sheila U. Tampubolon dan Cielo Oktaviano D.. Keduanya memberikan motivasi kepada peserta dari perspektif sesama remaja. Sheila membagikan pengalamannya dalam menjadi bagian dari program GenRe (Generasi Berencana) dan bagaimana hal itu membentuk kepercayaan diri dan kepemimpinan.
“Menjadi remaja bukan berarti bebas tanpa arah, tapi belajar bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang kita ambil,” tegas Cielo di hadapan peserta.
Suasana Interaktif dan Respons Positif
Sesi berlangsung interaktif dengan adanya sesi tanya jawab langsung, kuis ringan, dan diskusi kelompok yang dipandu oleh fasilitator. Peserta tak segan bertanya, bahkan berbagi pengalaman yang menunjukkan betapa pentingnya ruang aman bagi remaja untuk berbicara tentang isu sensitif namun penting ini.
“Saya awalnya ragu bertanya, tapi ternyata narasumber dan kakak Duta GenRe ramah dan terbuka. Rasanya seperti ngobrol santai tapi banyak ilmu,” kata Anindya, siswa kelas X-3 SMAN 3 Salatiga.
Selain itu, panitia juga menyediakan doorprize bagi peserta paling aktif, yang menambah semarak acara tanpa mengurangi esensi edukatifnya.
Seminar ini turut didokumentasikan secara visual dan akan dipublikasikan melalui akun resmi media sosial sekolah sebagai bentuk diseminasi informasi dan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Salatiga dan sekitarnya.
Kepala SMA Negeri 3 Salatiga melalui perwakilan tim fasilitator menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan seminar, khususnya DP3APPKB Kota Salatiga dan UIN Salatiga.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi tradisi baik dalam membekali siswa kita menjadi generasi yang sehat, tangguh, dan cerdas secara menyeluruh,” pungkas Clara Shinta.
0 Komentar