📍 Salatiga — SMA Negeri 3 Salatiga menyelenggarakan Seminar Kesehatan Mental Remaja bertajuk “Remaja Hebat, Mental Kuat!” pada Rabu, 11 Juni 2025, bertempat di ruang Aula Utama mulai pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema besar “Bangunlah Jiwa dan Raganya”.
Diselenggarakan oleh SMA Negeri 3 Salatiga melalui kolaborasi dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, seminar ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga kesehatan mental.
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si. mewakili Kepala SMA Negeri 3 Salatiga. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya memiliki mental yang sehat sebagai fondasi tumbuh kembang remaja di era digital.
“Di tengah tekanan akademik dan sosial, kesehatan mental adalah kunci agar para pelajar bisa tetap fokus, bahagia, dan produktif. Remaja hebat bukan hanya pintar, tapi juga tangguh secara emosi,” tegasnya.
Usai sambutan, sesi motivasi disampaikan oleh Juliana Sheila U. Tampubolon dan Cielo Oktaviano D., keduanya merupakan Duta GenRe Kota Salatiga 2025. Dalam sesi tersebut, para Duta GenRe berbagi kisah dan strategi menjaga keseimbangan hidup sebagai remaja aktif, sekaligus menekankan pentingnya membangun komunitas positif.
Narasumber Profesional Bahas Strategi Kesehatan Mental
Sebagai narasumber utama, hadir Ibu Widayati Lestari, S.Ag., S.Psi., M.Psi. dari UIN Salatiga yang telah berpengalaman dalam bidang psikologi remaja dan bimbingan konseling. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa remaja yang mampu mengenali, mengelola, dan mengungkapkan emosinya dengan sehat adalah remaja yang siap menghadapi tantangan hidup.
Beberapa poin penting dalam pemaparannya antara lain:
Strategi menjaga kesehatan mental, seperti mengenali stresor dan membentuk rutinitas positif.
Cara mengenali emosi negatif, seperti marah, cemas, dan sedih, serta bagaimana mengatasinya dengan teknik sederhana seperti pernapasan, journaling, dan relaksasi.
Pentingnya dukungan sosial, termasuk keberanian untuk bercerita kepada orang terpercaya dan mencari bantuan profesional bila diperlukan.
Beliau juga menambahkan bahwa kesehatan mental bukan tanda kelemahan, tetapi bentuk kecerdasan diri yang harus dipupuk sejak dini.
Suasana Seminar Interaktif dan Penuh Antusiasme
Dipandu oleh tim panitia kegiatan, antara lain Bapak Ari Wibowo, S.Pd. dan Ibu Clara Shinta Eprilia, S.Pd.Kom., seminar berlangsung secara interaktif. Para peserta diajak berdiskusi, mengikuti permainan reflektif, serta sesi tanya jawab yang terbuka.
Salah satu peserta dari SMA Negeri 1 Salatiga menyampaikan antusiasmenya setelah mengikuti kegiatan ini.
“Saya jadi sadar ternyata penting banget mengenali perasaan sendiri. Tadi waktu diajak simulasi ‘cerita tanpa dihakimi’, saya merasa lebih lega,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan SMK Negeri 2 Salatiga yang terkesan dengan kehangatan narasumber.
“Biasanya topik kesehatan mental itu berat. Tapi Bu Widayati menyampaikannya dengan contoh-contoh yang ringan dan dekat dengan kehidupan kami.”
Diikuti Peserta dari SMA/SMK se-Kota Salatiga
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh seluruh siswa kelas X SMAN 3 Salatiga, tetapi juga mengundang perwakilan siswa dari SMA dan SMK lain se-Kota Salatiga. Total peserta yang hadir tercatat 100 orang.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi pemantik untuk membentuk budaya sekolah yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan jiwa, serta membuka ruang diskusi yang sehat dan suportif di kalangan remaja.
Seminar ini menjadi bagian penting dari upaya konkret sekolah dalam mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga kuat secara sosial dan emosional.
0 Komentar