Menyongsong tahun ajaran baru 2025/2026, SMA Negeri 3 Salatiga Menyelenggarakan In House Traning (IHT) Persiapan Penyusunan Dokumen KSP pada Jumat, 20 Juni 2025 di Smart Classroom. Kegiatan yang berlangsung selama 2 jam sejak pukul 13.00 ini menampilkan narasumber tunggal pengawas SMA Cabdin V Drs. Maryanto, M.Pd.
Kegiatan yang dihadiri seluruh guru dan tenaga kependidikan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Sekolah Drs. Supriyanto, M.Pd. Dalam sambutannya, Pak Pri, demikian Kepala SMAN 3 Salatiga akrab disapa mengatakan, sambil menunggu kepastian penyusunan perangkat (belajar) yang baru, kita (guru dan tendik) akan mendengarkan arahan dari Dinas yang disampaikan oleh Pak Maryanto.
Di akhir sambutannya, Pak Pri berpesan agar kegiatan IHT dapat diikuti dengan baik.
"Saya harap Bapak/Ibu dapat mengikuti kegiatan dengan baik, dipahami, dan ditindaklanjuti dengan FGD (forum diskusi grup)."
Sementara itu, dalam paparannya Drs. Maryanto, M.Pd. menjelaskan penyusunan perangkat ajar dengan memperhatikan prinsip-prinsip deep learning. Pembelajaran harus dikaitkan dengan ketakwaan kepada Tuhan. Saat ini, katanya, Tuhan sudah banyak dilalaikan.
"Untuk itu, dalam materi harus selalu dikaitkan dengan keesaan Tuhan."
Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran siswa agar mau belajar. Sebab, perubahan terlogis yang dapat dicapai oleh manusia adalah melalui pendidikan di sekolah.
"Secara pola pikir, orang yang berilmu lebih berharga daripada orang yang tidak berilmu," tegasnya.
Drs. Maryanto juga memaparkan kebijakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) dengan merunut perjalanan sejarah proses ujian atau asesmen yang berkembang dari masa ke masa. Dipesankannya agar pelaksanaan TKA yang dijadwalkan bulan November tahun ini untuk disiapkan sebaik-baiknya. Kaitannya dengan TKA, Drs. Maryanto menekankan pentingnya literasi dan numerasi. Bukan hanya bagi siswa, tapi guru juga harus menguasai penyusunan soal yang mencerminkan literasi dan numerasi.
Dalam paparannya, Pengawas SMA di Cabdin V itu juga menegaskan perlunya penjaringan kegiatan ekstrakurikuler (ekskul). Ditegaskannya bahwa sekolah harus memfasilitasi ekskul dengan memperhatikan SOP sebaik baiknya.
Di penghujung paparannya, Drs Maryanto berpesan agar dalam penyusunan dan persetujuan dokumen KSP. Bentuk tim pengembang kurikulum menyeluruh sehingga penyusunan KSP nanti saat dikonsultasikan kepada pengawas sekolah sudah sesuai kaidah penyusunan.
IHT ini mendapat perhatian dari peserta. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kritis kepada narasumber.
0 Komentar