📍 Salatiga, 13 Juni 2025 – Suasana Jumat pagi di SMA Negeri 3 Salatiga berbeda dari biasanya. Seluruh siswa kelas X berkumpul di halaman sekolah mengikuti gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Bangunlah Jiwa Raganya: Mulai dari Sehat Menuju Masa Depan Hebat.” Acara puncak ini menjadi momentum merayakan hasil kolaborasi dan kreativitas siswa dalam mewujudkan gaya hidup sehat melalui kreasi seni, kuliner, hingga olahraga.
Acara dibuka tepat pukul 08.00 WIB dengan doa dan pengantar oleh pembawa acara Valen (X-12) dan Arya (X-7), disusul laporan lengkap oleh Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si. Dalam laporannya, beliau menjelaskan bahwa pelaksanaan P5 ini telah melalui serangkaian tahapan sejak awal semester: mulai dari penyusunan modul, pembangunan ekosistem belajar, pendampingan fasilitator, hingga pelaksanaan evaluasi dan refleksi.
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar memenuhi kewajiban kurikulum, tetapi merupakan ruang nyata bagi siswa untuk mengembangkan kompetensi gotong royong, kemandirian, dan nalar kritis. “Melalui gelar karya hari ini, kita melihat hasil dari proses pembelajaran yang menekankan keseimbangan antara jiwa, raga, dan karakter. Anak-anak tidak hanya belajar berpikir, tetapi juga bergerak, berkreasi, dan bermakna,” ungkap beliau.
Setelah laporan kegiatan, acara dilanjutkan dengan sambutan pengarahan sekaligus pembukaan resmi oleh Kepala Sekolah, Drs. Supriyanto, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh siswa, guru, fasilitator, dan panitia. Ia menekankan pentingnya integrasi antara pengetahuan, kesehatan fisik, serta kekuatan spiritual dalam membentuk pelajar masa depan.
“Kita ingin anak-anak kita tidak hanya unggul akademis, tapi juga sehat raganya, kuat jiwanya, dan baik akhlaknya. P5 ini adalah jalan untuk menanamkan itu semua secara alami dan menyenangkan,” tegas beliau sebelum secara resmi membuka acara gelar karya.
Senam, Demo Masak, Poster, dan Seni dalam Satu Panggung
Rangkaian penampilan dimulai dari pukul 08.25 dengan kreasi gerak senam sehat yang ditampilkan oleh setiap kelas. Dari X-3 hingga X-10, berbagai variasi gerakan kreatif, pemilihan musik yang segar, hingga kekompakan tim menjadi daya tarik utama. Penampilan seni juga diwarnai dengan atraksi bela diri dari tim pencak silat, wushu, dan tarung derajat, serta hiburan vokal solo dari siswa kelas X-10.
Tak kalah menarik, siswa juga memperagakan demo masak makanan sehat, yang merupakan bagian dari proyek lintas mata pelajaran. Para peserta menampilkan proses memasak langsung di atas panggung, sambil menjelaskan kandungan gizi dari menu yang mereka angkat. Acara semakin edukatif dengan disertakannya presentasi poster kampanye anti-bullying dan poster menu sehat, yang ditampilkan secara visual dan dipajang di area kegiatan.
Tiga Kategori, Sembilan Juri Profesional
Tiga kategori karya utama dinilai oleh dewan juri yang kompeten. Untuk Kreasi Senam Sehat, juri terdiri dari Arief Prihastono, S.Pd.; Supriyatin Widodo, S.Pd.; Deny Firianto Utomo, S.Pd., M.Or.; dan Eka Kartika Paksi, S.Pd. Sementara untuk kategori Demo Masak dan Menu Sehat, penilai adalah Wiwid Haniffudin, S.Pd.; Bangun Ismayadi, S.Pd.; dan Inti Artini Palupi, S.Pd., M.Si. Sedangkan penilaian Poster Anti-Bullying dan Poster Menu Makanan Sehat dipercayakan kepada Hanang Tugiyanto, S.Pd. dan Hamdan Nurcholis, S.Pd.
Aspek yang dinilai mencakup kreativitas, keterpaduan gerak, relevansi dengan tema, pesan edukatif, serta partisipasi seluruh anggota kelas.
Apresiasi, Refleksi, dan Makna Sehat yang Menyeluruh
Acara berlangsung dengan semangat tinggi namun tetap tertib dan edukatif. Para juri memberikan apresiasi atas kesungguhan siswa dalam menampilkan karya yang tidak hanya menarik tetapi juga mendidik. Penampilan tim S2S (Student to Student) dengan pesan solidaritas dan toleransi turut memperkaya nilai kebersamaan dalam kegiatan ini.
Acara diakhiri dengan pengumuman pemenang oleh MC dan juri, serta aksi bersih-bersih bersama seluruh siswa kelas X dan panitia sebagai bentuk refleksi tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Saya belajar bahwa sehat itu tidak hanya fisik, tapi juga tentang kerja sama dan rasa percaya diri,” ujar Naya, siswa kelas X-4 usai tampil.
Melalui kegiatan ini, SMA Negeri 3 Salatiga membuktikan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, bermakna, dan mengakar pada kehidupan nyata. Sehat jasmani, kuat spiritual, dan cerdas emosional—itulah semangat yang ingin ditanamkan dalam diri setiap pelajar Pancasila.
0 Komentar