
Salatiga – Senin, 7 Juli 2025, jajaran Dewan Guru SMA Negeri 3 Salatiga melaksanakan Rapat Pleno di Smart Classroom. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Drs. H. Supriyanto, M.Pd., dan dihadiri oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan.
Rapat ini mengusung tiga agenda utama: pembentukan kelas Fase F Kelas XI, perencanaan projek antar mata pelajaran, serta review visi dan misi sekolah sebagai bagian dari persiapan tahun pelajaran 2025/2026.
Dalam pembahasan pembentukan kelas, beberapa masukan dan pertimbangan penting disampaikan peserta rapat. Pak Agung menyampaikan bahwa pembagian kelas idealnya mempertimbangkan tiga aspek: minat, bakat, serta kemampuan akademik dan non-akademik siswa. Beliau juga mengusulkan agar mata pelajaran Informatika dipertimbangkan sebagai pendukung Matematika Tingkat Lanjut, serta menyarankan kombinasi mata pelajaran IPA dengan mapel yang lebih ringan untuk mendongkrak pencapaian nilai.
Pak Muhlasin menekankan perlunya mempertimbangkan proporsi jenis kelamin siswa dalam pembagian rombongan belajar demi menjaga keseimbangan dinamika kelas.
Bu Dani turut menyampaikan beberapa poin. Pertama, ia menyarankan agar kelas dengan minat paling sedikit ditempatkan pada kelas KKO karena rombel ini tidak mengalami perubahan signifikan. Kedua, beliau mempertanyakan kemungkinan memasukkan unsur IPA ke kelas yang tidak murni IPA, mengingat banyaknya siswa yang berminat ke rumpun tersebut. Ketiga, Bu Dani mengusulkan perlunya dasar argumentasi untuk menjelaskan kepada siswa yang tidak ditempatkan di kelas IPA murni.
Pak Agus Nugroho menyoroti bahwa sejak SPMB ada surat pernyataan resmi dari orang tua siswa KKO yang menyatakan komitmen tidak akan memindahkan anak ke kelas reguler.
Bu Asny menambahkan bahwa pihak kesiswaan hanya menerima berkas administrasi tanpa lampiran surat pernyataan yang memastikan siswa tetap di rombongan yang sama hingga kelas XII. Surat pernyataan baru juga belum mencantumkan kesanggupan tersebut secara eksplisit.
Pak Arief mengusulkan adanya pengaturan ulang mata pelajaran di kelas KKO, misalnya dengan mempertimbangkan penambahan Sosiologi atau Biologi agar variasi mata pelajaran lebih seimbang.
Pak Budi menyampaikan hasil perhitungan yang menunjukkan perlu adanya pengalihan sekitar 56 siswa ke kelas lain. Beliau meminta solusi bersama agar proses penempatan berjalan lancar.
Menanggapi usulan tersebut, Kepala Sekolah Drs. Supriyanto menyampaikan keputusan bahwa mata pelajaran Bahasa Jepang di kelas XI F12 akan diganti atau ditukar dengan Geografi sebagai bentuk penyesuaian.
✅ Keputusan dan Kesimpulan Rapat
- Kelas KKO tetap berada dalam struktur di kelas yang sama.
- Penempatan siswa di kelas XI dilakukan berdasarkan minat, bakat dan kemampuan. Siswa yang tidak masuk dalam kelas pilihan akan diberikan kesempatan memilih kembali di kelas yang kuotanya masih tersedia.
Rapat yang berlangsung hingga siang hari tersebut ditutup dengan kesepakatan bersama seluruh peserta.
0 Komentar