.jpeg)
SMA Negeri 3 Salatiga melaksanakan Refleksi Akhir Triwulan I pada Kamis, 25 September 2025 di Ruang Guru, yang dihadiri seluruh guru dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan deep learning Kurikulum Merdeka yang menekankan refleksi sebagai bagian dari budaya belajar.
“SMA 3 itu dulu kondang dengan disiplin dan prestasinya banyak. Dengan refleksi ini, SMA 3 harus lebih maju lagi.”
– Drs. Supriyanto, M.Pd., Kepala Sekolah
Dalam forum ini, tiap bidang menyampaikan evaluasi kerja:
- Humas telah aktif membangun komunikasi publik, tetapi tracer alumni masih perlu dikuatkan.
- Manajemen Mutu telah meningkatkan kompetensi guru, namun penyempurnaan visi sekolah masih berproses.
- Sarpra tengah menyelesaikan proyek renovasi besar usai menerima dana Rp 2 Miliar.
- Kesiswaan berhasil melaksanakan MPLS, SPMB, dan pembinaan ekstrakurikuler yang terjadwal.
- Kurikulum tengah menyesuaikan pembagian tugas wali kelas berdasarkan kurikulum baru.
Kokurikuler: Kolaborasi Guru dan Dimensi Profil Lulusan
Refleksi juga menyoroti perubahan projek P5 menjadi kegiatan kokurikuler yang memperkuat karakter siswa dan integrasi antarmapel. Targetnya, setiap kelas minimal 1 kali kolaborasi dua guru mata pelajaran per semester dengan mengacu pada 8 dimensi profil pelajar Pancasila.
“Silakan pilih dimensi yang sesuai. Tidak harus semua. Tapi pastikan ada nilai yang tumbuh.”
– Drs. Supriyanto
Masukan Guru dan Arah Baru
Guru dan tendik memberikan saran perbaikan, termasuk teknis pembagian MBG agar tidak mengganggu KBM serta pentingnya penanaman karakter dan kedisiplinan berbusana dan beribadah.
Mari kita perkuat kolaborasi, pembelajaran bermakna, dan karakter siswa melalui refleksi, kokurikuler, dan budaya 5-S. Bersama, kita wujudkan SMA Negeri 3 Salatiga Hebat!

0 Komentar