Reuni Alumni 2003 SMA Negeri 3 Salatiga

Salatiga, 5 September 2025 — Suasana haru sekaligus penuh tawa menyelimuti Ruang Terbuka Hijau SMA Negeri 3 Salatiga sore ini. Tepat pukul 15.00 WIB, Alumni Angkatan 2003 kembali berkumpul dalam sebuah reuni akbar yang menghadirkan guru-guru tercinta serta puluhan kenangan yang tak lekang oleh waktu.

Reuni ini bukan sekadar temu kangen, melainkan sebuah perayaan perjalanan hidup dua dekade setelah melepas seragam abu-abu. “Hari ini kita kembali duduk bersama, bukan di kelas dengan papan tulis berdebu, tapi di reuni yang penuh cerita seru,” ujar salah satu alumni dalam sambutannya. Bedanya, kalau dulu guru berdiri di depan kelas, kini para alumni datang sebagai bos, orang tua, pahlawan keluarga, bahkan pahlawan deadline.

Momen Kenangan dan Canda

Acara berlangsung hangat dengan berbagai rangkaian sambutan, pantun, hingga selipan jokes yang memecah suasana. “Masa muda adalah kenangan, dan reuni adalah cara agar kenangan tetap hidup,” menjadi kutipan yang menggugah dan disambut tepuk tangan panjang.

Para alumni pun bernostalgia pada cita-cita masa sekolah. “Kalau dulu saat ditanya guru ada yang mau jadi dokter, insinyur, polisi, atau artis, sekarang setelah 20 tahun cita-citanya sederhana saja: sehat, bahagia, dan kalau bisa… cicilan cepat lunas!” celetuk seorang alumni yang membuat seluruh hadirin tertawa lepas.

Guru Hadir, Kenangan Mengalir

Kehadiran para guru menambah kehangatan reuni. Ibu Tyas Mardi, Ibu Maryati, Bapak Suwarjo, Bapak Untung Widodo, serta Bapak Saptono Nugrohadi turut hadir, menyapa dan menyaksikan murid-murid mereka yang kini telah menempuh beragam jalan hidup. Kehadiran mereka disambut penuh rasa hormat, seakan waktu memutar kembali ke masa-masa SMA.

Pembawa Acara dan Motto Reuni

Acara dipandu oleh Selvi, yang akrab disapa Ucil, bersama rekannya Lala. Dengan gaya akrab dan penuh energi, keduanya sukses menjaga ritme acara tetap cair. Adapun motto reuni tahun ini adalah:
“Bersatu dalam kenangan, melangkah bersama menuju masa depan. Dari 2003 untuk selamanya.”

Makna Reuni

Reuni Alumni 2003 bukan sekadar temu wajah, tetapi juga temu hati. Persahabatan yang terjalin sejak bangku SMA terbukti tetap terjaga meski jarak dan waktu memisahkan. “Kita mungkin lupa rumus fisika, tapi kita tidak pernah lupa siapa yang dulu suka nitip contekan,” kenang seorang peserta, menegaskan bahwa nilai sejati bukanlah angka di rapor, melainkan ikatan persahabatan.

Dengan penuh suka cita, reuni ditutup dengan doa dan harapan agar pertemuan semacam ini terus berlanjut. Alumni 2003 SMA Negeri 3 Salatiga membuktikan bahwa meski jalan hidup berbeda, mereka tetap keluarga besar yang tumbuh bersama, tertawa bersama, dan akan selalu menjaga persaudaraan.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar