Pada Kamis, 20 November 2025 SMA Negeri 3 Salatiga resmi berpredikat sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Peresmiannya dilakukan secara langsung dengan pemukulan gong oleh Walikota dr. Robby Hernawan, Sp.OG., dalam kegiatan Launching SSK di lapangan utama yang dirangkaikan dengan agenda Jalan Sehat PGRI Kota Salatiga.
Turut hadir mendampingi Walikota dalam launching tersebut Ketua DPRD Dance Ishak Palit, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Drs. Muh Nasiruddin, perwakilan Cabdin V Jundi Aziz, Ketua PGRI Salatiga Fahrudin Saiful Huda, Kepala SMA Negeri 3 Salatiga Drs. Supriyanto, M.Pd., serta Ketua Komite Wahyu Suryo Kusumo, S.ST., M.T.
“Saya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran SMA Negeri 3 Salatiga yang telah mengintegrasikan pendidikan kependudukan dalam kurikulum, kegiatan belajar mengajar, serta kokurikuler dan ekstrakurikuler.”
Dalam sambutannya, Walikota menegaskan bahwa SSK merupakan inovasi penting untuk meningkatkan literasi dan kesadaran siswa terkait dinamika kependudukan, kesehatan reproduksi remaja, pembangunan keluarga, serta perencanaan masa depan yang lebih baik. SSK dipandang sebagai langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda yang berwawasan kependudukan, berkarakter kuat, dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Sebelum dicanangkan secara resmi, SMA Negeri 3 Salatiga telah mengantongi SK Penetapan sebagai SSK untuk tingkat SMA melalui SK nomor 400.13.8.1/1570 tertanggal 13 November 2025 yang ditandatangani oleh Kepala DP3APPKB Kota Salatiga Suparli, S.KM., M.Kes. atas nama Walikota.
Menuju Paripurna
Usai launching, guru dan karyawan SMA Negeri 3 Salatiga mengikuti sosialisasi penguatan SSK di Ruang Guru. Narasumber yang dihadirkan DP3APPKB adalah Elyana, S.Psi., M.Si. atau Bu Nana, perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Ia memaparkan latar belakang penyelenggaraan SSK, persyaratan yang harus dipenuhi, tahapan yang ditempuh, serta manfaat bagi lembaga pendidikan.
“Jadi SSK itu semacam payung besar. Sekolah sehat, sekolah adiwiyata, bisa tercakup di dalamnya.”
Saat mengecek indikator yang dimiliki SMA Negeri 3 Salatiga, hampir semua unsur SSK sudah terpenuhi dan mengarah pada kategori paripurna: mulai dari SK penetapan, kegiatan launching, sosialisasi berkelanjutan, modul ajar yang mengintegrasikan kependudukan, hingga pojok SSK di lingkungan sekolah. Bu Nana menekankan bahwa sosialisasi SSK dapat dimaksimalkan melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti PIK-R, Pramuka, dan Paskibra yang sudah berkembang dengan baik di SMA Negeri 3 Salatiga.
Pada kesempatan yang sama, Kepala DP3APPKB Suparli menyampaikan bahwa dengan ditetapkannya SMA Negeri 3 Salatiga sebagai SSK, kini Kota Salatiga memiliki sembilan SSK, dua di antaranya jenjang SMA. Sebelumnya, SMA Negeri 2 Salatiga telah lebih dahulu meraih predikat SSK dan pernah menjadi juara tingkat provinsi.
“Saya berharap, penetapan SMA Negeri 3 sebagai SSK ini baru tahap dasar. Melalui sosialisasi dan pendampingan berkelanjutan, ke depan SSK SMA Negeri 3 Salatiga akan menjadi lebih besar dan lebih kuat.”

0 Komentar