Stabil dan Terukur, SMAN 3 Salatiga Tuntaskan Gelombang I TKA 2025

Salatiga — Suasana pagi di SMA Negeri 3 Salatiga, Senin 3 November 2025, terasa sedikit berbeda dari biasanya. Deretan komputer di tiga ruang ujian menyala serempak, menandai dimulainya Tes Kompetensi Akademik (TKA) 2025 gelombang pertama bagi siswa kelas XII. Ujian ini menjadi bagian dari agenda nasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang digelar serentak di seluruh kabupaten/kota mulai pekan ini.

Sebanyak siswa Fase F kelas XII mengikuti TKA gelombang I pada Senin–Selasa, 3–4 November 2025, dengan sistem Computer-Based Test (CBT) di tiga lokasi utama: Laboratorium Komputer 1, Laboratorium Komputer 2, dan Perpustakaan sekolah. Total 75 unit komputer aktif disiapkan, dengan konfigurasi 30 unit di Lab 1, 25 unit di Lab 2, dan 20 unit di Perpustakaan yang berfungsi sebagai pengganti Lab Komputer 3.

Setiap sesi diikuti sekitar 70 peserta, terbagi ke dalam tiga jadwal tetap per hari — 08.15–10.15, 10.30–12.30, dan 13.15–15.15 WIB. Pelaksanaan ujian dilakukan dalam dua gelombang besar, sesuai ketentuan dari Dinas Pendidikan Jawa Tengah, untuk mengakomodasi kapasitas perangkat dan menjaga ketertiban ruang.

Jaringan Stabil dan Mitigasi Teknis Ganda

Kesiapan infrastruktur menjadi kunci utama keberhasilan pelaksanaan ujian. SMA Negeri 3 Salatiga menggunakan dua penyedia layanan internet berbeda untuk memastikan kelancaran koneksi.
Laboratorium Komputer 1 terhubung ke jaringan Biznet, sedangkan Laboratorium Komputer 2 dan Perpustakaan menggunakan jaringan i4T (iFORTE) sebagai dukungan tambahan.

Skema ini terbukti efektif. Berdasarkan laporan proktor dan teknisi, tidak ditemukan gangguan signifikan selama dua hari pelaksanaan gelombang pertama. 

“Koneksi Biznet di Lab 1 sangat stabil, dan jaringan i4T yang digunakan di dua titik lain juga konsisten setelah diuji beban penuh,” terang tim teknis melalui laporan resmi gladi bersih.

Selain sistem utama, sekolah juga menyiapkan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk mencegah gangguan listrik mendadak, serta sistem cadangan login manual bila server pusat mengalami jeda sinkronisasi.

Disiplin dan Integritas Jadi Fokus Utama

Selama pelaksanaan TKA, pihak sekolah menerapkan pengawasan ketat sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) TKA 2025.
Papan pengumuman besar dipasang di depan laboratorium dengan tulisan:

“TKA SEDANG BERLANGSUNG.”
“SELAIN PESERTA, PROKTOR, PENGAWAS, DAN TEKNISI ASESMEN NASIONAL DILARANG MASUK RUANG ASESMEN.”
“DILARANG MEMBAWA PERANGKAT KOMUNIKASI ELEKTRONIK, KAMERA, DAN SEJENISNYA KE DALAM RUANG ASESMEN.”

Penerapan tata tertib tersebut tidak hanya menjaga ketenangan ruang ujian, tetapi juga memastikan integritas akademik tetap terjaga.
Setiap ruang diawasi dua orang pengawas dari satuan pendidikan lain, sementara proktor bertugas membuka dan menutup sesi ujian, memantau server, serta membantu peserta yang mengalami kendala teknis.

Sinergi Panitia: Dari Jam Ke-Nol hingga Gladi Bersih

Sebelum hari pelaksanaan, SMA Negeri 3 Salatiga telah melalui serangkaian Try Out TKA dan Gladi Bersih pada 20–30 Oktober 2025.
Program “Jam ke-Nol SIAP TKA”, yang berlangsung setiap pagi pukul 06.00–07.00 WIB, juga menjadi bagian dari strategi sekolah mempersiapkan siswa menghadapi ujian akademik ini.

Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., menyebut program tersebut sebagai “pembiasaan ritme akademik” yang membantu siswa menyesuaikan waktu ujian dan strategi menjawab soal berbasis penalaran.

“Tujuan utamanya bukan sekadar nilai, tapi kesiapan mental dan teknis siswa menghadapi asesmen berskala nasional,” terang beliau dalam laporan resmi panitia.

Respons Siswa dan Target Sekolah

Bagi sebagian siswa, TKA menjadi pengalaman pertama mengikuti asesmen nasional digital dengan pengawasan lintas sekolah.
Mereka menilai sistem ujian lebih ringkas dan nyaman dibanding ujian kertas tradisional. 

“Soalnya memang menantang, tapi sistemnya mudah dioperasikan,” tulis Zaneta salah satu siswa dalam lembar umpan balik.

Sekolah menargetkan keterlaksanaan 100% tanpa gangguan jaringan dan kehadiran penuh siswa.
Selain aspek teknis, hasil TKA juga akan dimanfaatkan untuk memetakan kemampuan akademik lintas mata pelajaran dan menjadi bahan refleksi MGMP dalam evaluasi kurikulum sekolah.

Kesiapan Menuju Evaluasi Digital Nasional

Pelaksanaan TKA 2025 di Jawa Tengah menunjukkan bahwa sekolah-sekolah telah beradaptasi dengan ekosistem digital asesmen nasional.
Dengan kesiapan teknis, disiplin pelaksanaan, dan kerja sama antar pihak — dari Cabang Dinas, pengawas, hingga teknisi — kegiatan ini tidak hanya menjadi ujian bagi siswa, tetapi juga cermin profesionalisme dan integritas sekolah.

SMA Negeri 3 Salatiga menutup laporan hari kedua dengan catatan positif: seluruh sesi berjalan lancar, 75 perangkat aktif berfungsi optimal, dan tidak ada laporan kendala serius.
Kepala sekolah, Drs. Supriyanto, M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim:

“Ini bukan sekadar ujian bagi siswa, tetapi juga ujian bagi kita semua sebagai penyelenggara. Kinerja tim yang disiplin, kerja sama yang solid, dan semangat gotong royong menjadi bukti bahwa sekolah kita siap menghadapi era evaluasi akademik digital.”

 Dengan pelaksanaan yang tertib dan minim kendala, SMA Negeri 3 Salatiga menjadi salah satu sekolah di Jawa Tengah yang berhasil menuntaskan TKA Gelombang I 2025 dengan predikat siap, sigap, dan solid.

TKA bukan sekadar tes akademik, melainkan langkah maju menuju pemetaan mutu pendidikan yang berintegritas dan berbasis data.
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar