Gebrakan dan terobosan kembali dilakukan SMA 3 Salatiga dalam rangka mewujudkan sekolah adiwiyata nasional. Bekerja sama dengan Komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK) dan Rumah Alam Salatiga, SMA yang mempunyai beragam jenis tanaman ini menyelenggarakan kegiatan untuk memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional di SMA 3 Salatiga. Kegiatan berupa seminar sehari dan pameran flora yang diselenggarakan selama dua hari pada 27-28 Mei. Sebagai informasi, hari keanekaragaman hayati internasional (selanjutnya ditulis Hari Kehati) jatuh pada tiap 22 Mei.
Seminar sehari Kehati mendapat perhatian yang luas dari peserta. Buktinya, dari target 120 peserta ternyata yang mendaftarkan diri mencapai 160 peserta. Hal ini sebagaimana laporan dari Ketua Panitia Dian Indrihartani, S.Sos., M.Pd.
Kegiatan seminar yang berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 4 sore ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga Dra. Sulistyaningsih, MT. Dalam sambutannya, Kadinas yang berkantor di Jalan Hasanuddin ini mengajak kepada peserta yang notabene guru SD, SMP, dan SMA di Kota Salatiga untuk mengenalkan anak didiknya tentang tanaman. Bagaimana tanaman itu tumbuh dari kecil hingga besar dan manfaatnya sebagai pemasok oksigen bagi kehidupan.
Sebelumnya, Kepala Sekolah Drs. Suyitno, M.Pd. dalam sambutannya mengatakan bahwa di SMA yang dipimpinnya ini memiliki 70-an jenis tanaman.
"Menurut pengelompokan yang dilakukan Pak Narto (Drs. Soenarto Notosoedarmo, M.Sc, salah satu narasumber, Red), SMA 3 baru ada 70_an jenis tanaman. Untuk itu, ke depan kami akan memperluas dan memperbanyak jenis tanaman agar dapat bermanfaat bagi masyarakat Salatiga khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya," katanya.
Diharapkannya, para peserta seminar dapat membantu SMA 3 dalam menyambut keikutsertaan SMA 3 dalam sekolah adiwiyata nasional yang akan berlangsung pada Agustus mendatang.
Drs. Suyitno juga mengakui bahwa pihaknya terus berbenah dalam menata lingkungan sekolah. Misalnya merapikan tanaman atau pepohonan yang terlalu rimbun dan mengganggu atap gedung sekolah.
"SMA 3 terus berusaha merapikan tanaman yang ada tanpa menggangu fungsinya," terangnya
Seminar Kehati ini yang dimoderatori Dr. Widhi Handayani dari Fakultas Interdisiplin UKSW dan Yessika ini dibagi dalam 2 sesi.
Pada sesi 1 tampil dua narasumber, yakni Dr. Karyadi Baskoro dan Suci Sri Puratmi, S.Pd. Pada kesempatan pertama, Dr. Karyadi yang merupakan peneliti fauna dari Undip menyampaikan materi keragaman fauna Semarang Raya. Sementara Ibu Suci Sri Puratmi dari Rumah Produksi PDA Salatiga mengupas produksi jamu Indonesia.
Baca juga : SMA Negeri 3 Salatiga Sekolah Berbudaya Lingkungan
Pada sesi 2, tampil tiga narasumber sekaligus. Drs. Soenarto Notosoedarmo dari Komunitas Rumah Alam memaparkan materi tentang flora di Salatiga dan konservasinya. Fazlur Rahman, S.Hut yang fokus meneliti tanaman langka rajasa tampil secara daring dari NTT. Sementara Riyani Setyaningsih, S.Si, M.Sc. dari Balai Vektor Salatiga mempresentasikan keragaman nyamuk di Indonesia. Di penghujung acara, ketua TUK Kristanto Irawan Putra membedah pameran foto flora dan fauna yang sudah dikirimkan beberapa peserta sebelumnya.
Kegiatan seminar Kehati diakhiri dengan foto bersama antara peserta, penyelenggara, dan narasumber. Tampak hadir dalam seminar Kehati itu Ketua Rumah Alam Ulvi Ariyani, S.Si., wakil kepala SMP/MTs Kota Salatiga, penanggung jawab MGMP IPA SMP se-Kota Salatiga, Korwil Pendidikan dari empat kecamatan di Salatiga, serta pengawas SD Kecamatan Argomulyo dan Tingkir.
0 Komentar