Bakti Siswa SMA Negeri 3 Salatiga di Hari Guru

Meski lapangan upacara becek setelah sehari sebelumnya diguyur hujan lebat, namun hal itu tidak menyurutkan para siswa SMA Negeri 3 Salatiga untuk mengikuti upacara Hari Guru tahun 2022 pada Jumat pagi, 25 November.

Mengikuti edaran dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V, para guru dan karyawan mengenakan baju adat nasional. Sedangkan para siswa diberikan kebebasan untuk mengenakan pakaian batik nasional atau batik identitas sekolah.

Bertindak sebagai pembina upacara Kepala Sekolah Drs. Suyitno, M.Pd. yang membacakan amanat Mendikbudristek Nadiem Makarim. Sementara bertindak sebagai petugas upacara adalah anggota Paskibra SMA 3 Salatiga.

Usai upacara, peserta upacara diminta masih tetap tinggal di kelas karena para siswa akan memberikan persembahan kepada para guru. Mula-mula, guru yang bukan walikelas dan tenaga kependidikan menempatkan diri di lapangan. Kemudian beberapa perwakilan siswa memberikan setangkai mawar merah dan ucapan kepada para guru.

Selanjutnya gantian walikelas menempatkan diri. Kali ini masing-masing perwakilan kelas memberikan persembahannya kepada walikelas atau pembimbing akademiknya.

Usai foto bersama walikelas, kegiatan dilanjutkan penerbangan balon udara yang diberi tulisan ucapan “Selamat hari guru 2022” dengan tagline “Berinovasi Mendidik Generasi”.

Dalam sambutannya sebelum memotong ikatan tali balon, Drs. Suyitno mengatakan kepada para siswa bahwa para guru adalah orang tua pertama mereka di sekolah. Karena itu, guru, selaku orang tua siswa di sekolah pasti menginginkan yang terbaik untuk para siswa.

Diingatkan juga kepada para siswa bahwa mulai Senin (28/11) mereka akan mengikuti kegiatan penilaian berupa tes. Untuk itu Kepala Sekolah berharap agar siswa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Usai kegiatan di lapangan utama, para guru dan karyawan mengadakan acara tasyakuran secara sederhana di Ruang Guru. Tasyakuran ini selain untuk memeringati hari guru sekaligus memeringati hari Korpri.

Dalam pesannya Drs. Suyitno mengatakan agar guru tidak berhenti belajar sehingga tidak kalah dengan para siswanya di era digital ini.

“Meski dalam hal penguasaan teknologi digital siswa kita lebih pandai, akan tetapi, kita, sebagai guru tidak boleh berhenti belajar agar tidak tertinggal jauh dengan para siswa.”

Kepala Sekolah juga mengatakan bahwa tugas yang diemban guru dalam mengajar dan mendidik siswa dapat menjadi lading ibadah yang akan mendapat karunia berkah dari Allah Yang Maha Kuasa.

Acara tasyakuran ditandai dengan doa yang dipimpin Sugeng Riyanto, M.Pd.I dan pemotongan tumpeng nasi kuning yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan diserahkan kepada staf kurikulum Inti Artini Palupi, S.Pd., M.Si. 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar