SMA Negeri 3 Salatiga terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan layanan pendidikan bermutu, berkarakter, dan adaptif terhadap dinamika zaman. Hal ini tercermin dalam Rapat Pemaparan Program Sekolah Tahun 2025 yang diselenggarakan pada Selasa, 22 Mei 2025, di Ruang Smart Classroom sekolah. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Sekolah, Drs. Supriyanto, M.Pd., dihadiri oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), serta Drs. Maryanto, M.Pd., selaku Pengawas Pembina dari Cabang Dinas Wilayah V.
Rapat ini menjadi bagian penting dalam praktik kinerja kepala sekolah sekaligus forum strategis untuk merumuskan arah kebijakan dan program kerja tahun 2025. Dalam pemaparannya, Kepala Sekolah menyampaikan bahwa seluruh program dirumuskan secara berbasis data, dengan mengacu pada Permendikbudristek No. 7 Tahun 2023 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, hasil Rapor Pendidikan 2025, serta berbagai data internal sekolah dan mitra lembaga.
Visi sekolah, yakni “Berkarakter, Unggul Prestasi, Berdaya Saing, dan Berwawasan Lingkungan”, kembali ditegaskan sebagai pijakan utama. Visi tersebut dijabarkan dalam 14 misi, mulai dari peningkatan ketakwaan dan karakter siswa, budaya pembiasaan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan, Kerindangan), pengembangan sekolah ramah anak dan adiwiyata, hingga pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran.
Dari hasil analisis Rapor Pendidikan, ditemukan beberapa catatan penting. Partisipasi guru dalam Platform Merdeka Mengajar dinilai masih rendah, pemanfaatan dana BOS untuk peningkatan mutu belum optimal, serta masih terdapat pengalaman negatif yang dialami sebagian siswa, seperti hukuman fisik dan kekerasan verbal. Dari 40 indikator yang dianalisis, enam menunjukkan peningkatan, sembilan mengalami penurunan, dan satu tetap. Sebanyak 46 akar masalah telah diidentifikasi, dengan 12 prioritas utama yang akan menjadi fokus dalam perencanaan berbasis data (PBD).
Program kerja tahun 2025 dirumuskan secara terintegrasi dalam berbagai bidang strategis. Bidang Pengelolaan berfokus pada penataan organisasi, monitoring, dan pengembangan sekolah. Bidang Manajemen Mutu akan menyusun RKJM, RKT, dan RKAS, serta meningkatkan kompetensi GTK. Bidang Kesiswaan mencakup PPDB, MPLS, ekstrakurikuler, pembinaan karakter, pencegahan kekerasan, hingga layanan konseling.
Di bidang Kurikulum, penguatan implementasi Kurikulum Merdeka, pelaksanaan ANBK, P5, serta inovasi pembelajaran menjadi prioritas. Bidang Humas bertugas memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak. Sementara itu, Bidang GTK berfokus pada pemetaan kebutuhan pendidik, rekrutmen, pembinaan karier, serta pelatihan. Bidang Sarpras menargetkan penataan sarana pembelajaran dan pemanfaatan aset sekolah secara optimal.
Sekolah juga mengusung berbagai Program Unggulan, di antaranya Sekolah Olahraga, Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Siaga Kependudukan, Sekolah Sehat, Sekolah Berbasis Riset, dan Sekolah Berintegritas.
Dalam sesi diskusi, berbagai pertanyaan dan masukan disampaikan. Menanggapi pertanyaan terkait keberlanjutan program kelas inklusi, Kepala Sekolah menjelaskan bahwa program tersebut saat ini terintegrasi melalui jalur afirmasi pada SPMB, dengan layanan yang tetap memperhatikan prinsip sekolah ramah anak. Terkait program sister school, Kepala Sekolah menyampaikan rencana pengembangan kerja sama internasional yang sebelumnya telah dirintis bersama institusi di Jepang dan Jerman. Sementara mengenai penggabungan siswa KKO fase E dan fase F, hal tersebut masih akan dikonsultasikan ke Dinas Pendidikan.
Pengawas Sekolah, Drs. Maryanto, M.Pd., memberikan sejumlah arahan penting. Ia menyoroti perlunya penguatan program ekstrakurikuler yang saat ini baru 5 dari 25 ekskul aktif berjalan. Setiap pembina diharapkan menyusun program kerja yang jelas. Ia juga mengingatkan bahwa pengisian e-Rapor dapat dikelola mandiri oleh satuan pendidikan sesuai regulasi, tanpa perlu konsultasi pengawas.
Selain itu, Dr Saptono Nugrohadi MPd MSi menyoroti sebagai sekolah yang termasuk dalam cagar budaya, SMA Negeri 3 Salatiga diminta untuk memperhatikan pelestarian nilai dan fisik bangunan. Semua guru juga diimbau aktif dalam penyusunan Dokumen Kurikulum. Setiap program kerja harus memenuhi unsur 5W1H, ditinjau per triwulan melalui workshop internal. Dalam aspek branding sekolah, diharapkan target minimal 90% siswa menerapkan nilai-nilai pembiasaan 5S dan 7K.
Maryanto juga menekankan bahwa RKAS harus dikelola secara transparan dan menjadi bagian integral dalam mendukung setiap program. Seluruh Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) diharapkan selaras dengan Rencana Hasil Kerja (RHK).
Di akhir rapat, Drs. Maryanto, M.Pd. mengapresiasi semangat kolaboratif sekolah. Meski dirinya dijadwalkan menghadiri kegiatan lain di Klaten, beliau memilih hadir di SMA Negeri 3 Salatiga sebagai bentuk dukungan. Sementara itu, dalam sesi tanya jawab, Pak Agung Fitriyantoro menanyakan perihal acuan waktu penyusunan program kerja. Kepala Sekolah menjelaskan bahwa program dapat disusun baik berdasarkan tahun akademik (Juli–Juni) maupun tahun taklim (Januari–Desember), sesuai kesepakatan dan jenis kegiatan.
Rapat ditutup dengan harapan agar seluruh GTK dapat semakin aktif dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program sekolah, serta memperkuat budaya positif di lingkungan SMA Negeri 3 Salatiga.
0 Komentar