Apresiasi Projek Kolaboratif Fase E: “Jejak Budaya” Hadirkan Pementasan Drama

Pembukaan Apresiasi Projek Kokurikuler di ruang terbuka hijau SMAN 3 Salatiga

Salatiga, Selasa 14 Oktober 2025 • Kelas X-2, X-3, X-4 - Suasana hangat pagi itu menyelimuti ruang terbuka hijau SMA Negeri 3 Salatiga ketika para guru dan siswa Fase E Kelas X-2, X-3, dan X-4 menampilkan hasil kolaborasi lintas mata pelajaran dalam kegiatan Apresiasi Projek Kokurikuler bertema “Jejak Budaya dalam Pementasan Seni Drama.”

Kegiatan ini merupakan implementasi pembelajaran kolaboratif lintas disiplin yang menggabungkan Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Seni Musik. Para siswa memadukan nilai-nilai moral dan spiritual, kemampuan literasi, serta kearifan lokal melalui ekspresi seni pertunjukan.

Acara dibuka secara resmi oleh jajaran pimpinan sekolah. Dalam sambutannya, pihak sekolah menekankan pentingnya kolaborasi antar mapel sebagai wujud pembelajaran mendalam yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Kegiatan ini menjadi wahana untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa sekaligus mengasah komunikasi, kerja sama, dan kepekaan estetika siswa.

Siswa SMAN 3 Salatiga menampilkan pementasan Jejak Budaya
Pementasan Jejak Budaya memadukan dialog dwibahasa (Indonesia–Jawa) dan musik pengiring langsung oleh siswa.

Para siswa menampilkan drama dengan latar tradisi dan nilai luhur masyarakat Jawa yang dikemas dalam alur modern. Dialog campuran Indonesia–Jawa memperkaya nuansa lokal, sementara musik pengiring yang dimainkan langsung oleh siswa menciptakan harmoni antara narasi dan irama. Pementasan berlangsung meriah dan mendapat apresiasi hangat dari guru serta teman sejawat yang memenuhi area hijau sekolah.

“Kolaborasi empat mata pelajaran hari ini bukan sekadar pentas. Ini adalah ruang belajar hidup yang membentuk karakter: beriman, berbudaya, bernalar kritis, dan kreatif. Kami akan konsisten menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan membanggakan.”

— Drs. Supriyanto, M.Pd., Kepala SMA Negeri 3 Salatiga

Guru pengampu Seni Musik, Van Afian Nugroho, S.Pd., menuturkan bahwa kegiatan ini membuktikan pembelajaran lintas mata pelajaran tidak hanya memperkaya wawasan siswa, tetapi juga menguatkan karakter mereka. “Anak-anak tidak sekadar belajar teori, tetapi mengalami langsung bagaimana nilai, bahasa, dan seni berpadu dalam karya yang hidup.”

Pementasan ditutup dengan tepuk tangan panjang. Banyak siswa mengaku mendapatkan pengalaman pertama tampil di hadapan publik dengan karya kolaboratif yang mereka rancang sendiri—dari menulis naskah, menyusun musik, hingga tata panggung dan publikasi.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar