Siswa kelas XII SMA Negeri 3 Salatiga menampilkan karya kolaboratif lintas mapel dalam Mini Talkshow “Rekayasa Teknologi” di Gazebo sekolah. Agenda Fase F Tahun Ajaran 2025/2026 ini memadukan sains, rekayasa, dan kewirausahaan melalui proyek teknologi terapan dan energi terbarukan.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 3 Salatiga, Drs. Supriyanto, M.Pd., menegaskan pentingnya literasi teknologi bagi pelajar di era digital.
“Anak-anak kini hidup berdampingan dengan teknologi setiap hari. Kami mendorong mereka tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga problem solver yang menghadirkan solusi sederhana dan bermanfaat,” ujarnya.
Ia mencontohkan proyek siswa yang memanfaatkan panel surya dan pompa air otomatis untuk irigasi hidroponik sekolah. Listrik dari sistem surya digunakan sekaligus untuk penerangan dan sirkulasi air kolam.
“Kolaborasi Fisika dan PKWU ini menunjukkan bagaimana teori berubah menjadi dampak nyata,” tambahnya.
Narasumber Muhammad Taufiq Maisur menekankan pentingnya keberanian bereksperimen dan ketangguhan belajar dari kegagalan.
“Kreativitas akan bernilai ketika berujung implementasi. Coba, ukur, perbaiki—itulah siklus inovasi di industri,” pesannya.
Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si. menutup sesi dengan menegaskan arah pembelajaran mendalam di SMAN 3 Salatiga.
“Mini talkshow bukan ajang pamer karya. Ini laboratorium karakter: berpikir kritis, kolaboratif, dan berkelanjutan—agar siswa siap memecahkan masalah nyata dengan teknologi yang mereka rancang,” jelasnya.
Kegiatan berlangsung interaktif melalui presentasi, tanya jawab, dan refleksi. Sekolah menegaskan komitmen pada pembelajaran yang mindful–meaningful–joyful untuk melahirkan generasi inovator ramah lingkungan.
0 Komentar