Guru dan Tendik SMA 3 Salatiga Siap Menyongsong AKM

 

Foto : Guru dan Tendik SMA Negeri 3 Salatiga antusias menerima sosialisasi AKM

Keluarga besar SMA Negeri 3 Slatiga yang terdiri dari guru dan tenaga pendidik mengikuti kegiatan koordinasi bersama Kepala Sekolah di Aula pada Senin, 9 November 2020. Kegiatan yang dimulai pukul 8 pagi ini diisi sosialisasi materi oleh Kepala Sekolah Dra. Yuliati Eko Atmojo, M.Pd.tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang akan diterapkan pada 2021.

Dalam paparannya, Yuliati Eko Atmojo menjelaskan latar belakang diselenggarakannya AKM oleh pemerintah. Capaian peringkat PISA oleh Indonesia yang masih rendah dibandingkan negara lain, maka AKM menjadi alternatif untuk meningkatkan literasi peserta didik yang terdiri dari literasi teks dan numerasi. Dengan pembiasaan perserta didik menghadapi soal-soal yang terdapat dalam AKM maka diharapkan bangsa Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dalam ajang PISA.Selain itu, dengan AKM dapat dilihat pula aspek afektif dan lingkungan peserta didik.  

Foto : Aula dipilih sebagai tempat sosialisasi AKM karena ruang yang paling memenuhi syarat protokol kesehatan 

Lebih jauh dikatakan, AKM adalah sarana pemerintah untuk pemetaan kualitas pendidikan. Bukan untuk mengukur keberhasilan individu perserta didik, guru, atau sekolah. Karena itu, dalam menyongsong AKM ini, tidak perlu persiapan khusus sebagaimana saat menghadapi Ujian Nasional.

Namun begitu disampaikannya bahwa keberhasilan pelaksanaan AKM untuk tingkat SMA yang dijadwalkan pada Maret tahun depan di SMA 3 tidak bisa lepas dari ketersediaan sarpras yang memadai. Untuk itu dia berharap tenaga pendidikan di sekolahnya bisa mengantisipasinya sejak dini.

Baca juga : Sekolah Tidak Perlu Repot Menyiapkan Soal AKM 

Dalam sosialisasi AKM itu, Yuliati Eko Atmojo juga menyinggung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh para guru. Kepala Sekolah yang enerjik ini mengimbau guru dan walikelas untuk aktif menjalin komunikasi dengan orang tua murid melalui grup kelas. Di samping itu, Bu Yuli, begitu biasa disapa, mendorong para guru untuk dapat mengembangkan diri dalam meniti profesinya.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar