SMA Negeri 3 Salatiga memulai rangkaian kegiatan asesmen nasional (AN) dengan kegiatan survei lingkungan belajar (sulingjar) di laboratorium komputer 4 pada Rabu, 3 Agustus 2022. Kegiatan yang melibatkan Kepala sekolah, seluruh guru dan sebagian peserta didik ini bertujuan untuk memotret hasil dari aspek input dan proses pembelajaran yang akan memengaruhi hasil belajar siswa. Sebagai informasi, sulingjar merupakan alat ukur untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan.
Sehari sebelumnya, para siswa kelas XI sudah melakukan simulasi anbk. Para peserta simulasi, sebagaimana informasi dari bidang kurikulum, ditunjuk secara acak dari pusat (Kemendikbud ristek). Sebagaimana jadwal yang diterima oleh sekolah, kegiatan anbk SMA berlangsung dari tanggal 1-10 Agustus.
Pelaksanaan sulingjar bagi kepala sekolah dan guru di SMA 3 dibagi dalam dua sesi, yakni pagi jam 09.30-11.00 dan siang jam 13.00 - 14.30. Jumlah soal yang harus diselesaikan tiap peserta berbeda. Ada yang berjumlah 89 soal, 97 soal, bahkan ada yang harus menyelesaikan 106 soal!
Soal-soal yang diterima oleh para peserta asesmen ini harus dijawab dengan jujur. Butir soal yang diajukan menggambarkan potensi diri dan potensi sekolah yang berpotensi dapat memengaruhi hasil belajar peserta didik.
Setidaknya ada sembilan unsur dalam sulingjar akan menjadi penopang dalam keberhasilan belajar siswa. Terdapat sembilan dimensi atau unsur yang diasumsikan memengaruhi hasil belajar peserta didik. Kesembilan unsur itu meliputi: (1) latar belakang sosial-ekonomi siswa; (2) kualitas pembelajaran di kelas; (3) refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru; (4) kepemimpinan instruksional; (5) iklim keamanan di satuan pendidikan; (6) iklim kebinekaan di satuan pendidikan; (7) iklim kesetaraan gender; (8) iklim inklusivitas; serta (9) dukungan orang tua dan siswa terhadap program satuan pendidikan.
Hasil sulingjar yang dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru dan siswa merupakan potret keadaan sekolah. Sekolah atau satuan pendidikan disebut baik jika sekolah itu mampu memfasilitasi belajar siswanya melalui beberapa hal seperti berikut:
- proses pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan;
- guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan;
- kepala sekolah yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran dan peserta didik, dan
- iklim satuan pendidikan yang aman, menghargai keragaman, dan inklusif.
Kegiatan asesmen nasional ini diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh kepala sekolah, guru, dan siswa. Selain itu diharapkan dapat menciptakan suasana lingkungan belajar mengajar yang aman, nyaman dan menyenangkan sebagaimana dambaan seluruh warga sekolah.
0 Komentar