GLS di SMA Negeri 3 Salatiga: Mendorong Keterlibatan Siswa


Abstrak
Artikel ini membahas hasil dari gerakan literasi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Salatiga pada hari Selasa, 6 Februari 2024. Dengan melibatkan 1241 siswa dari berbagai tingkat kelas, gerakan literasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap bacaan serta merangsang refleksi dan diskusi. Analisis data menunjukkan bahwa sebanyak 520 siswa aktif berpartisipasi dalam gerakan literasi dengan skor maksimal, mencerminkan keberhasilan dalam mendorong keterlibatan siswa.
Kata Kunci: Literasi, Siswa, Keterlibatan, Gerakan Literasi

Pendahuluan
Literasi merupakan kemampuan seseorang untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber. Gerakan literasi di sekolah merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis siswa. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan literasi, diharapkan mereka dapat menjadi individu yang berpengetahuan luas dan mampu mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Ringkasan Data
Data gerakan literasi di SMA Negeri 3 Salatiga menunjukkan bahwa sebanyak 520 siswa aktif berpartisipasi dalam kegiatan literasi pada hari Selasa, 6 Februari 2024. Masing-masing kelas dari kelas X hingga XII memiliki jumlah siswa yang berbeda-beda yang aktif terlibat dalam gerakan literasi. Dari total 1241 siswa, 520 siswa mendapatkan skor maksimal 5 / 5, menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam kegiatan literasi tersebut.

Pembahasan Data
Keberhasilan gerakan literasi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pemilihan bacaan yang menarik dan relevan dengan kehidupan siswa, penyampaian bacaan yang menginspirasi, serta adanya kegiatan refleksi dan diskusi setelah membaca. Falsafah Jawa yang dijadikan bacaan pada hari tersebut, yaitu "Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti", memiliki pesan yang mendalam tentang kebijaksanaan, kesabaran, dan kasih sayang, yang mungkin telah menginspirasi siswa untuk berpikir lebih dalam tentang nilai-nilai tersebut.
Selain itu, skor maksimal yang diperoleh oleh sebagian besar siswa menunjukkan adanya dukungan yang kuat dari guru dan staf sekolah dalam mengorganisir dan mendukung kegiatan literasi. Guru yang memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa serta menciptakan lingkungan belajar yang positif juga berperan penting dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan literasi.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis data, beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk meningkatkan efektivitas gerakan literasi di masa depan:
Penyusunan Bacaan yang Relevan: Pemilihan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa dapat meningkatkan minat dan keterlibatan mereka dalam kegiatan literasi.
Penggunaan Metode Pembelajaran yang Interaktif: Penggunaan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa, seperti diskusi kelompok, pemecahan masalah, dan proyek kolaboratif, dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran literasi.
Penguatan Peran Guru: Pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran literasi yang efektif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran literasi di kelas.

Penutup
Gerakan literasi di SMA Negeri 3 Salatiga telah membuktikan keberhasilannya dalam mendorong keterlibatan siswa dalam kegiatan literasi. Dengan dukungan yang kuat dari guru dan staf sekolah, serta pemilihan bacaan yang relevan dan menginspirasi, siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran literasi. Dengan terus mengimplementasikan rekomendasi yang diajukan, diharapkan gerakan literasi ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi siswa dan sekolah.

Pustaka
S Nugrohadi (2016). Rekonstruksi Tata Kelola Sekolah Sebagai Upaya Pengembangan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Disertasi Program Doktoral Pascasarjana 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar