https://drive.google.com/drive/folders/1hunBJHu2gMniNHIo3EzSkVTnbc_HZ-PX |
SMA Negeri 3 Salatiga menggelar Gelar Karya P5 pada Selasa, 21 Mei 2024. Gelar karya bertajuk Pesta Rakyat SMA Negeri 3 Salatiga dengan tema kearifan lokal ini dipusatkan di kebun pinus depan Ruang Kantor Guru.
Koordinator P5 Agung Fitriyantoro, S.Pd. mengungkapkan, gelar karya yang melibatkan seluruh siswa kelas X dan XI ini berbeda dibandingkan gelar-gelar karya sebelumnya.
“Kali ini kita beda karena ada karnaval budaya. Kita ada eksyen keluar. Anak-anak (karnaval) keluar dari lingkungan sekolah meskipun hanya di seputaran lingkungan SMA 3. Ini sesuai pesan dari Bapak Kepala Sekolah,” kata Agung jelang pemberangkatan peserta karnaval di Kelas Menur SMA 3.
Perbedaan lainnya, ungkap Agung, adalah antusiasme para siswa. Dengan persiapan sekitar 10 hari, ternyata para siswa mampu menyuguhkan gelar karya yang luar biasa.
“Terutama kelas X ya, semangatnya luar biasa. Gelar karya ini juga dijadikan ajang perpisahan dengan teman-teman sekelasnya karena nanti ketika kelas XI, mereka akan berpencar kelasnya (beda pilihan akelas), tidak akan sekelas lagi,” kata Agung yang juga salah satu guru penggerak SMA 3 Salatiga itu.
Antusiasme para siswa ini juga tampak dari cara mereka bergotong-royong guna mendukung kesuksesan kelasnya dalam menggelar karya.
“Sekolah tidak memberikan subsidi kepada mereka. Ini murni inisiatif anak-anak,” imbuhnya.
https://drive.google.com/drive/folders/1hunBJHu2gMniNHIo3EzSkVTnbc_HZ-PX |
Gelar karya P5 di akhir tahun ajaran 2023/2024 ini secara resmi dibuka oleh Waka Kurikulum Inti Artini Palupi, S.Pd., M.Si. mewakili Kepala Sekolah. Pembukaan gelar karya ditandai dengan pemukulan gong di Kelas Menur.
Dalam sambutannya, Inti Artini yang juga guru fisika ini mengatakan, gelar karya kali ini merupakan sarana para siswa dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur. Dia juga memberikan apresisasi kepada seluruh peserta karena dengan semangatnya yang tinggi akhirnya mampu mewujudkan gelar karya P5 yang luar biasa ini.
“Kelak, di dalam masyarakat, kalian akan menghadapi tantangan hidup yang sesungguhnya. Dari sinilah (gelar karya ini) kalian bisa belajar bagaimana mencari jalan keluarnya,” tuturnya.
Dimeriahkan Drumblek
Rombongan karnaval budaya yang diikuti seluruh perwakilan kelas X dan XI ini mulai berangkat dari Kelas Menur, keluar gerbang Menur, menyusuri selasar Kartini, dan kembali lagi ke sekolah. Meski rutenya singkat, tapi karnaval ini mampu menarik perhatian masyarkat yang melintas di Jalan Kartini. Hal ini karena karnaval dimeriahkan oleh kesenian drumblek, salah satu kesenian asli dari Salatiga. Seluruh peserta pawai beserta guru pendamping mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah lengkap dengan pernak-perniknya.
https://drive.google.com/drive/folders/1hunBJHu2gMniNHIo3EzSkVTnbc_HZ-PX |
Dalam karnaval ini, ada dua gunungan sayuran yang diusung para peserta. Sayuran ini merupakan sayuran segar yang mereka peroleh dari pasar rakyat.
“Kami belinya kemarin sore (Senin sore). Sebagian baru pagi tadi di pasar pagi,” kata seorang siswa yang sedang menata gunungan sayuran ketika ditanya sesaat sebelum menuju ke Kelas Menur.
Usai karnaval dan mengadakan devile di seputar lapangan, para peserta menuju ke kebun pinus. Mereka kembali unjuk kebolehan di atas panggung yang sudah disiapkan.
Aksi-aksi panggung yang dibawakan para siswa mampu menyedot perhatian penonton. Tidak hanya siswa dan guru yang hadir. Banyak orang tua juga hadir guna menyaksikan kemahiran putra-putrinya, baik di atas pentas maupun dalam menggelar stand jualan kelasnya. Bahkan komite sekolah juga tampak hadir dan memberikan apresiasinya kepada seluruh siswa.
“Kami bangga bisa ikut hadir dan menyaksikan gelar karya ini. Kami, komite, mendukung penuh kegiatan ini. Dari gelar karya ini, akan muncul dan tampak bakat-bakat para siswa yang dapat berguna dalam hidupnya kelak,” kata dr. Eka Setiawan, salah satu komite sekolah yang hadir saat menyapa para hadirin dari atas pentas.
Sesuai temanya, aksi panggung yang dibawakan para peserta juga berhubungan dengan kearifan lokal (budaya). Selain drumblek, ada fashion show, fashion show makanan, tari tradisional dari berbagai daerah, tari kreasi, flashmob, permainan tradisional, drama legenda Salatiga, band sinden dan keroncong.
https://drive.google.com/drive/folders/1hunBJHu2gMniNHIo3EzSkVTnbc_HZ-PX |
Makanan yang dijajakan para peserta di stand pameran di sekitar kebun pinus pun berupa aneka penganan dan jajanan tradisional, seperti satai, pecel, gula kacang.
Gelar karya yang dimulai sejak pukul 07.45 ini pun berakhir pada pukul 12 siang klik selengkapnya https://drive.google.com/drive/folders/1hunBJHu2gMniNHIo3EzSkVTnbc_HZ-PX
0 Komentar